Rabu, 15 Juni 2011

Tamparan Atas 3 Pertanyaan

Ada seorang pemuda yang lama menjalani pendidikan di luar negeri namun tidak pernah
belajar agama Islam, kini kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia diminta kedua
orangtuanya untuk belajar agama Islam, namun ia memberi syarat agar dicarikan guru
agama yang bisa menjawab 3 pertanyaan yang selama ini mengganjal dihatinya.
Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut, seorang kyai dari pinggiran
kota.

Pemuda : ”Anda siapa dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?”
Kyai : ”Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.”
Pemuda : ”Anda yakin? Sedangkan Profesor di Amerika dan banyak orang yang pintar
tidak mampu menjawab pertanyaan saya.”Kyai : ”Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.”



Pemuda : ”Saya ada 3 pertanyaan:

1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya !
2. Kalau memang benar ada takdir, tunjukkan takdir itu pada saya !
3. Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api,

tentu tidak menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah
Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?”
Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras.

Pemuda : (sambil menahan sakit) ”Hei ! Kenapa anda marah kepada saya?”
Kyai : ”Saya tidak marah... Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yang
anda ajukan kepada saya.”
Pemuda : ”Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.”
Kyai : ”Bagaimana rasanya tamparan saya?”
Pemuda : ”Tentu saja saya merasakan sakit.”
Kyai : ”Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?”
Pemuda : ”Ya!”
Kyai : ”Tunjukan pada saya wujud sakit itu!”
Pemuda : ”Saya tidak bisa.”
Kyai : ”Itulah jawaban pertanyaan pertama...kita semua merasakan kewujudan Tuhan
tanpa mampu melihat wujudnya."
Kyai : ”Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?”
Pemuda : ”Tidak.
Kyai : ”Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima tamparan dari saya hari ini?”
Pemuda : ”Tidak.”
Kyai : ”Itulah yang dinamakan takdir.”
Kiyai : ”Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?”
Pemuda : “Kulit.”
Kyai : “Terbuat dari apa pipi anda?”
Pemuda : “Kulit.”
Kyai : “Bagaimana rasanya tamparan saya?”
Pemuda : “Sakit.”
Kyai : “Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika Tuhan
menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaitan.

Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang ditempatkan bersama syaitan di neraka..”
Pemuda itu langsung tertunduk dan memeluk kyai tersebut sambil memohonnya untuk
mengajarkan Islam lebih banyak lagi.
By Fahmi ALkatiri
Selengkapnya...

Kisah pemuda yang Mencari Guru Agama

Ada seorang pemuda yang lama menjalani pendidikan di luar negeri namun tidak pernah
belajar agama Islam, kini kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia diminta kedua
orangtuanya untuk belajar agama Islam, namun ia memberi syarat agar dicarikan guru
agama yang bisa menjawab 3 pertanyaan yang selama ini mengganjal dihatinya.
Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut, seorang kyai dari pinggiran
kota.
Pemuda : ”Anda siapa dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?”
Kyai : ”Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.”
Pemuda : ”Anda yakin? Sedangkan Profesor di Amerika dan banyak orang yang pintar
tidak mampu menjawab pertanyaan saya.”Kyai : ”Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.”
Pemuda : ”Saya ada 3 pertanyaan:
1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya !
2. Kalau memang benar ada takdir, tunjukkan takdir itu pada saya !
3. Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api,
tentu tidak menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah
Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?”
Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras.
Pemuda : (sambil menahan sakit) ”Hei ! Kenapa anda marah kepada saya?”
Kyai : ”Saya tidak marah... Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yang
anda ajukan kepada saya.”

Pemuda : ”Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.”
Kyai : ”Bagaimana rasanya tamparan saya?”
Pemuda : ”Tentu saja saya merasakan sakit.”
Kyai : ”Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?”
Pemuda : ”Ya!”
Kyai : ”Tunjukan pada saya wujud sakit itu!”
Pemuda : ”Saya tidak bisa.”
Kyai : ”Itulah jawaban pertanyaan pertama...kita semua merasakan kewujudan Tuhan
tanpa mampu melihat wujudnya."
Kyai : ”Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?”
Pemuda : ”Tidak.
Kyai : ”Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima tamparan dari saya hari ini?”
Pemuda : ”Tidak.”
Kyai : ”Itulah yang dinamakan takdir.”
Kiyai : ”Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?”
Pemuda : “Kulit.”
Kyai : “Terbuat dari apa pipi anda?”
Pemuda : “Kulit.”
Kyai : “Bagaimana rasanya tamparan saya?”
Pemuda : “Sakit.”
Kyai : “Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika Tuhan
menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaitan.
Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang ditempatkan bersama syaitan di neraka..”
Pemuda itu langsung tertunduk dan memeluk kyai tersebut sambil memohonnya untuk
mengajarkan Islam lebih banyak lagi.
By Fahmi ALkatiri
Selengkapnya...

Kisah Pemuda yang diganggu Setan

Seorang pemuda bangun pagi2 buta utk solat subuh di Masjid.
Dia berpakaian, berwudhu dan berjalan menuju masjid .
ditengah jalan menuju masjid, pemuda tersebut jatuh dan pakaiannya kotor.
Dia bangkit, membersihkan bajunya, dan pulang kembali ke rumah.

Di rumah, dia berganti baju, berwudhu dan LAGI,
berjalan menuju masjid.
Dlm perjalanan kembali ke masjid , dia jatuh lagi di tempat yg sama!
Dia, sekali lagi, bangkit, membersihkan dirinya dan kembali ke rumah.
Di rumah, dia, sekali lagi, berganti baju,
berwudhu dan berjalan menuju masjid .
Di tengah jalan menuju masjid , dia bertemu seorang lelaki yg memegang lampu.
Dia menanyakan identiti lelaki tersebut, dan menjawab

“Saya melihat anda jatuh 2 kali di perjalanan menuju masjid ,
jadi saya bawakan lampu untuk menerangi jalan anda..’
Pemuda pertama mengucapkan terima kasih dan mereka berdua berjalan ke masjid .
Saat sampai di masjid , pemuda pertama bertanya kepada lelaki yang

membawa lampu untuk masuk dan solat subuh bersamanya.
lelaki itu menolak..
pemuda itu mengajak lagi hingga berkali2 dan,
lagi, jawapannya sama.

Pemuda bertanya, kenapa menolak untuk masuk dan solat.
lelaki itu menjawab
“Aku adalah IBLIS (syaitan)”
Pemuda itu terkejut dgn jawapan lelaki itu.

Syaitan kemudian menjelaskan,
Saya melihat kamu berjalan ke masjid,
dan sayalah yg membuat kamu terjatuh. Ketika kamu pulang ke rumah,
membersihkan badan dan kembali ke masjid ,

Allah memaafkan semua dosa2mu.
Saya membuatmu jatuh kedua kalinya, dan
bahkan itupun tidak membuatmu merubah fikiran untuk tinggal dirumah,
kamu tetap memutuskan kembali masjid.

Karana hal itu, Allah memaafkan dosa2 seluruh anggota keluargamu.
Saya RISAU jika saya membuat kamu jatuh utk kali ketiga,
jangan2 Allah akan memaafkan dosa2 seluruh penduduk desamu,
jadi saya harus memastikan bahwa anda sampai dimasjid dgn selamat..’

Jadi, jangan biarkan Syaitan mendapatkan keuntungan dari setiap aksinya.
Jangan melepaskan sebuah niat baik yg hendak kamu lakukan kerana kamu tidak pernah tahu ganjaran yg akan kamu dapat
dari segala kesulitan yg kamu temui dalam usahamu utk melaksanakan niat baik tersebut .
Selengkapnya...